Cari Blog Ini

Senin, 16 Mei 2011

Daun Salam

PBL Herbal ke-2
Tema: 'Daun salam sebagat anti Asam urat'

Daun Salam
(Syzygium Polyanthum Wight)
a. Nama Daerah
Sumatra : Meselangun, ubar serai (Melayu)
Jawa : Salam, gowok (Sunda), Salam (Madura), Manting.
Kangean : Kastolam.

b. Sistematika Tanaman Salam
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Dialypetalae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium polyanthum Wight

c. Ekologi
Terdapat di Birma ke arah selatan sampai Indonesia. Di Jawa tumbuh di Jawa Barat sampai Jawa Timur pada ketinggian 5 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Pohon Salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1800 m; banyak tumbuh di hutan maupun rimba belantara.

d. Morfologi
Pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang. Kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci, kelopak dan mahkota masing-masing terdiri atas 4-5 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama, kadangkadang berlekatan. Benang sari banyak, kadang-kadang berkelopak berhadapan dengan daun-daun mahkota. Mempunyai tangkai sari yang berwarna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga. Yang paling menarik, bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak, dengan 1-8 bakal biji dalam tiap ruang. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar.

e. Kandungan Kimia
Salam mengandung tanin, flavonoid, saponin, triterpen, polifenol, alkaloid dan minyak atsiri (Sudarsono dkk., 2002).

1) Tanin
Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin, yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau flavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal (galokatekin) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu flavon dengan
satuan berikutnya melalui ikatan 4-6 atau 6-8. Kebanyakan flavolan mempunyai 2-20 satuan flavon. Tanin terhidrolisis terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana ialah depsida galoiglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa dikelilingi oleh lima atau lebih gugus ester galoil. Pada jenis yang kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat yaitu asam heksahidroksidifenat, yang berikatan dengan glukosa. Bila dihidrolisis, elagitanin ini menghasilkan asam elagat

2) Flavonoid
Flavonoid sebagai suatu senyawa fenol dalam dunia tumbuhan dapat ditemukan dalam bentuk glikosida maupun aglikonnya. Aglikon flavonoid mempunyai kerangka dasar struktur C6-C3-C6. Berdasarkan tingkat oksidasi serta subsituennya kerangka flavonoid dibedakan menjadi berbagai jenis seperti flavon, flavonol, khalkon, santon, auron, flavon, antosianidin dan leukoantosianidin Flavonoid mengandung cincin aromatik yang terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pita serapan yang kuat pada daerah spektrum UV (ultra violet) dan spektrum tampak. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula seperti glikosida. Aglikon flavonoid terdapat dalam satu tumbuhan dalam beberapa bentuk kombinasi glikosida.

3) Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun,bunga, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizoma. Minyak atsiri disebut juga minyak eteris yaitu minyak yang mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan cara penyulingan, biasanya tidak berwarna terutama bila masih dalam keadaan segar, setelah terjadi proses oksidasi dan pendamaran makin lama akan berubah menjadi gelap, untuk menghindarinya harus disimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat (Guenther, 1987). Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) serta berbagai persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan Belerang (S) (Ketaren, 1985). Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau enzimatik, sedativ, stimulan, untuk obat sakit perut, bahan pewangi kosmetik dan sabun.

4) Polifenol
Senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa fenol cenderung mudah larut dalam air karena umumnya sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Beberapa ribu senyawa fenol telah diketahui strukturnya. Flavonoid merupakan golongan terbesar, tetapi fenol monosiklik sederhana, fenil propanoid, dan kuinon fenolik juga terdapat dalam jumlah yang besar. Beberapa golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan seperti lignin, melanin, dan tanin adalah senyawa polifenol.

f. Kegunaan tanaman
Tanaman Salam lebih dikenal sebagi bumbu masakan, karena aromanya yang khas. Tetapi tanaman salam juga merupakan salah satu alternatif obat tradisional. Kegunaan tanaman salam menurut bagiannya adalah: kayu digunakan untuk bahan bangunan, kulitnya untuk menyamak jala, akarnya untuk obat gatal dan daun digunakan untuk pengobatan kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes mellitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit maag (gastritis), diare dan asam urat.

g. Asam Urat
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein. Zat puri dan ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadarnya asam urat dalam tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke pembuangan air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi menyebakan nyeri dan sakit dipersedian yang amat sangat. Jika penyakit ini sudah sangat parah, penderita bahkan tidak bisa berjalan.

Ramuan Tradisional / Alami Untuk Mengobati Asam Urat :
1. Buah sirsak, dimakan / diminum (dijuice) setiap hari.
2. Daun salam, 10 lembar direbus dengan air 700cc hingga menyisakan 200cc, diminum setiap pagi dan sore hari.
3. Labu siam, diparut kemudian disaring untuk diambil airnya, diminum setiap hari.
4. Cuka apel (2 sdm) dicampur dengan madu (1 sdm) dimasukkan pada air air hangat -+ 50 cc, diminum setiap pagi setelah bangun tidur dan menjelang tidur malam, selama 1 minggu.
5. Kentang mentah dan apel malang, diminum (dijuice).

Makanan Yang Harus Dihindari :
1. Minuman fermentasi dan mengandung alkohol, seperti tape, anggur, bir, wiski, dan tuak.
2. Seafood (makanan laut), seperti laut udang, remis, tiram, kepiting.
3. Berbagai jenis makanan kaleng, seperti sarden, kornet sapi, abon.
4. Berbagai jeroan, seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus.
5. Buah-buahan tertentu, seperti durian, alpokat, dan es kelapa.

Makanan Yang Harus Dikurangi Asupannya (Dalam Arti Dengan Porsi Sedikit Masih Bisa Dimakan) :
1. Ikan, daging ayam, daging kambing, daging sapi.
2. Tempe, emping, kacang, oncom.
3. Beberapa jenis sayuran tertentu, seperti brokoli, bayam, kangkung, kol, dan tauge.
4. Makanan kaya protein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar