Cari Blog Ini

Senin, 16 Januari 2012

Kuliner Unik dari Tuban : "AMPO" Stik dari Tanah Panggang

Awalnya gw gak percaya akan keberadaan kuliner ini... "Ampo" Stik dari Tanah Panggang.
Bermula dari tanyangan Berita yang gw tonton disalah satu stasiun tv sore ini,,, dan sontak langsung menumbuhkan rasa penasaran gw untuk mencari informasinya lebih lanjut.. and than, inilah yang gw dapat....

Makanan yang satu ini tergolong unik dan langka. Bahkan mungkin cuma ada di Indonesia – tepatnya di daerah Tuban. Makanan khas tersebut adalah tanah panggang!

Hmm..bagaimana ya rasanya memakan tanah liat yang dipanggang...! Bagi warga Tuban, Jawa timur memakan tanah liat panggang tak berbeda seperti kita memakan stik coklat.
Makanan dari tanah liat yang diberi nama ‘ampo’ ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

Rasima, sang penjual ‘ampo’, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat. Kemudian, dengan mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan. Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.

Tuban mungkin merupakan satu-satunya ‘suku’ di dunia yang memakan tanah. Memang ada orang-orang aneh di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya. Tapi tidak ada yang memakan tanah panggang. Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ‘ampo’ sejak dia masih kecil dan ‘ampo’ mendinginkan perutnya.

Mau tahu cara membuat ‘ampo’. Berikut ini cara membuatnya :

1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir

Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Sperti halnya membuat adonan jajan, maka keseragaman “tepung” tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan camilan yang dihasilkan nantinya.

2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak

Kalau kita membuat kue ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adonan tanah liat menajdi bentuk kotak menunjukan bahwa adonan sudah kalis. Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket pada telapak tangan.

3. Bentuk Stick/batangan

Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda liat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick .

4. Bakar Tanah Liat

Setelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang di atas tungku tradisional samapai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.

5. Disajikan

Setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol dan nonton siaran televisi..hmmh….yummy..^^

Hmmm... Sebetulnya, masih ada Beberapa Pertanyan besar yang mengganjal di kepala gw,, Mereka mengkonsumsi tanah, katanya untuk menjaga kesehatan... Namun, bukankah itu malah sebaliknya? membuat sakit? bukankah di tanah banyak telur cacing ya, bisa menyebabkan penyakit? apakah dibenarkan secara medis ya makan tanah???

ok,, sedikit kita ulas di sini...
Keinginan yang sangat besar untuk makan tanah liat atau disebut geophagy, ternyata kebiasaan yang sudah lama ada. Meski kebiasaan ini tak lazim, tetapi ternyata mempunyai efek positif bagi pencernaan. Geophagy biasanya sering dialami oleh perempuan di awal masa kehamilannya atau pada anak-anak. Setelah diteliti ternyata tanah liat atau lempung tersebut memiliki efek menyamankan perut dan membantu melindungi pelakunya dari virus dan bakteri. "Tanah liat juga bisa mengikat hal yang berbahaya seperti mikroba, patogen dan virus. Sehingga lempung yang dimakan itu bisa menjadi semacam pelindung, semacam masker lumpur untuk usus kita," kata Sera Young dari Cornell University, New York, AS, yang meneliti mengenai geophagy ini.

Dalam percobaan pada kelinci dan tikus, para peneliti menemukan tanah lempung akan bertindak seperti pelindung yang mencegah masuknya virus dan bakteri di usus. Selain itu, tanah lempung ini akan meningkatkan penyerapan nutrisi, yang sangat diperlukan di masa kehamilan dan anak-anak.

Manfaat tanah liat untuk pencernaan sebenarnya bukanlah isu baru. Sebuah perusahaan farmasi pernah memproduksi obat antidiare yang terbuat dari tanah liat. Namun perusahaan itu berhenti memproduksi obat itu karena ada isu tanah liat terkontaminasi logam berat.

OK,,, itu tadi sedikit jawaban dan keterangan terkait dengan efeknya bagi kesehatan,,, Namun, tetap perlu penelitian ilmiah lebih lajut terkait manfaat dan efek bahayanya bagi tubuh,,,,^^
Nah, jika anda penasaran dan ingin mencoba silahkan berkunjung ke Turban dan mencicipinyaaaa.. atau mungkin membungkusnya sebagai oleh-oleh... Bagaimana? Tertarik??

Sumber : photo dari google image, Artikel dari kompas dan sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar